Pohon gaharu merupakan pohon asli Indonesia. Gaharu sendiri bisa diistimewakan. Karena kayunya banyak dijadikan sebagai bahan baku pembuatan minyak.
Aromanya sangat harum. Tidak salah bila kayu ini banyak dipergunakan sebagai campuran produk parfum.
Harganya pun sangat mahal. Bayangkan saja, gaharu dengan kualitas rendah saja dibanderol sekitar Rp300.000 โ Rp10.000.000 per kilogram.
Bahkan, pohon ini pernah mencatatkan rekor penjualan termahal di tahun 2010 silam. Kayu seberat 1 kg dihargai sekitar US$100.000 atau setara Rp1,4 miliar.
Sekedar informasi saja, gaharu sendiri sebenarnya merupakan pohon seperti kebanyakan. Gaharu berasal dari pohon Aquilaria malaccensis. Pohon ini berasal dari hutan di Asia Tenggara.
Pohonnya dapat menjulang tinggi hingga ketinggian 40 meter. Sementara batangnya bisa mencapai diameter 40-60 cm.
Sekilas tidak ada yang istimewa ketika pohon ini tumbuh sebagaimana mestinya. Barulah ketika pohonnya terluka atau patah, pohon ini dapat menjadi buruan dari masyarakat.
Ketika terluka, luka pada pohon ini akan ditumbuhi dengan jamur. Jamur tersebut Bernama Phialophora Parasitica.
Adanya jamur memungkinkan pohon untuk bertahan. Sistem pertahanannya menghasilkan senyawa yang disebut dengan Fitoaleksin.
Senyawa inilah yang kemudian menghasilkan resin aromatik. Nantinya, senyawa akan diinduksi menjadi aloes. Akhirnya, pohon akan berubah menjadi gelap dan lembap.
Selama itu pula, aloes akan tertanam dalam inti kayu. Hal ini menjadikan pohon tersebut sebagai gaharu dengan menghasilkan minyak atsiri yang mutunya sangat luar biasa.
Kualitas kayu terbaik yang banyak diperdagangkan datang dari gaharu beringin. Tentu saja, nilainya jauh lebih tinggi. Dengan catatan, pohon gaharu menghasilkan kandungan getah di jaringan kayunya dengan jumlah lebih banyak.